PEREMPUAN KEMAREN,,

PEREMPUAN KEMAREN,,,



,,, "Dik,,,aku ingin dipeluk,".


Kata-kata yang mengalir begitu lembut dari bibirku. Tanpa scenario,,tanpa rencana,,semua berjalan lugu seperti apa adanya. Tak juga mampu kucegah.Entah,,,hal seperti apa yang lebih pantas untuk kuucapkan pada "Perempuan Terhormat" yang setidaknya pernah aku cintai ini.

Dekapannya tulus.Sangat tulus.Hangat ,,sehangat matahari pagi dalam mimpi-mimpi yang tak kita sadari serasa terlambat datangnya. Di kening nya,,kecupku seperti meletakkanku pada sebuah Altar cerita dalam lukisan dongeng terpanjang. Berbaur semua rasa,,,melompat seperti tersengat.

Menampakkan satu demi satu sempalan waktu berbeban kisah penuh amarah,,,rindu,,,cinta dan ketidakrelaan hati untuk sebuah kesetiaan yang tak mau dibilang ,,,mati...

Nafasku sunyi,,,terdiam,,,bergeming dalam hitungan mundur waktu sepanjang belasan tahun kebelakang.Tak mudah. Dan tak"kan pernah menjadi mudah ketika perasaan menjelma sebagai sebuah peran dalam sandiwara ini.

Pelukmu,,,mungkin akan sedikit mengobati lelahku. Tatapan matamu yang tetap saja lembut seperti pertama kali aku mengenalmu,mungkin mampu sedikit membasuh rinduku.Juga ketika kau biarkan aku mencium keningmu,,,sungguh,,,seperti sudah kuledakkan seribu Gunung-Gunung pemaut itu....

"Dik,,,aku ingin dipeluk,".


Langkahku kosong,,,bagaikan para Militan pulang perang dengan hasil memilukan. Ringan seperti melayang,,,meng-angkasa diantara serpihan-serpihan kristal tajam lalu menghujam. Siap mengecam,,,memburu,,,beranjak meletupkan berjuta kisah-kisah lanjutan.

Kucoba tegakkan kedua belah kakiku,,,kubiarkan melintas serat demi serat itu.Kata demi kata.Lalu kupersilahkan karam dalam sejuta perasaan beku,,,,kaku,,, sejauh yang tak mampu kumengerti.Harus darimana semua ini bisa aku mulai?.

"Jangan pernah kau rasakan,apa yang kini aku rasakan!,".



Sungguh kelu terasa,karena ini bukanlah "Set Piece" yang aku harapkan.Berhari-hari,,,detik demi detik,,,malam berlalu lalang.Hanya menyisakan berbagai penyiksaan dalam diriku.Gawattt....

"Haruskah sedahsyat ini,!". Entah apalagi yang bisa aku perbuat.

Blackberry warna Cokelat Susu dalam genggamanku, menunjuk jelas pada sebuah nama. Detail sekali hingga keujung-ujung garis angka tertera. Sempat ingin kuhafal,,,lalu menghilang. Ku eja kembali beberapa kali hingga lelah lalu membatu,,,kaku seiring waktu. Sungguh tak ada yang bisa aku lakukan lebih dari itu.Sms???,,,setidaknya,itu belum aku lakukan.

Sesekali kubuang pandanganku,menembus jendela kecil penat Pesawat. Mencoba menepis diantara celah-celah awan. Mengikis sedikit demi sedikit galau di dunia kecilku sembari berharap ribuan Kilometer akan mampu memisahkan perasaan kami.

Mungkin,,,ketinggian 3000 Kaki akan membantu meretaskan sendu dibalik angkuh rindu hatiku. Atau mungkin,,, Kesibukan Jakarta nanti akan sanggup menterjemahkan semua kejadian-kejadian luar biasa yang beberapa hari ini aku jalani...Semoga...

Seperti biasa,beberapa waktu menjelang Landing,,,suasana akan jauh lebih hikmat dari biasanya. Bak sudah ada Komando sebelumnya,goncangan keras badan pesawat sontak membangunkan penumpang pada doa-doa terbaik mereka.

Kuraih Ticket Pesawat disaku belakang celana Jeans ku. Sedikit terhambat oleh Safety Belt yang agak mengganggu gerakan tubuhku.Cepat kulihat letak harga pada bagian kiri bawah tertera.Ehmmm,,,Ini tak cukup untuk sebuah jarak,kataku. Juga waktu yang kadang memang tak bisa terbeli.

Apalagi jika anda berharap banyak pada "Asuransi Nasib" anda disini.Jelas tak"kan sepadan dengan Ekspektasi anda. Bukan harga yang pantas memang.....Kulipat lagi ticket itu,kali ini kupindahkan di saku depan Jacket Hijau Army,sekian minggu lengket dibadanku.

Hijau Army???...( Ini sempat mengingatkanku pada seseorang dengan Jacket serupa,,).Yaa,,,seseorang yang senantiasa mampu membuat perubahan Significant pada hidupku. Juga selalu....Tiba-tiba,,,Ide liarku kontan melesat,,,cepat menemukan jawaban atas sebuah lembaran kertas yang mereka sebut Ticket pesawat.

"Ini hanya harga Ideal untuk sebuah ketinggian,".


Kataku bergumam.... Sekilas kuperhatikan mereka. Hikmat seperti bersabda,,, Kusyuk bagaikan maut akan segera menjemput. Segera kualirkan titipan doa-doa ku pada syahdu 100 orang lebih Passenger petakutan itu.

Pasrah total,,,berharap oleh "Janji Nasib" yang mereka gantungkan pada Maskapai Penerbangan ini.Tak lupa,,,kukerahkan pula harapan-harapan terbesarku,,,membonceng Keyakinan mereka atas "Kedekatannya dengan Tuhan" ketika berada pada ketinggian tertentu.

"Tuhan berada diatas sana!". Itulah kira-kira Pameo yang sering aku dengar dari manusia-manusia di Bumi sana. Sepertinya mereka tahu betul,,,dimana Tuhan nya berada.....


Jakarta,5 Januari 2009

Lusa,harus ke Surabaya lagi.Pesawat itu lagi,,,dan mungkin,,,Wanita itu lagi.

"Kau boleh menemuiku setiap waktu kamu mau,sekedar untuk bertemu,". Sekedar untuk bertemu katamu!!!. Sesederhana itukah yang engkau tahu?!. Seperti kau yang tak pernah bisa mengerti,betapa besar cintaku kepadamu dulu... Ahh,,, memang cukup sudah semua,,,

Kutarik nafas pilu dalam-dalam. Tak perlu ada yang harus disalahkan. Juga cinta yang memang tak pernah salah. Kita berdua,,hanyalah pelaku dalam sejarah mungil ini. Dulu,,,kini,,,atau mungkin nanti,,,hanyalah ungkapan bertajuk waktu. Dan engkau adalah bagian dari semua itu. Biarkan ini begini,,,selalu begini,,,

"Lupakan kejadian kemaren!". Aku hanya sebuah boneka peran dalam Scene Romantis itu.Seandainya ini akan berarti,,,biarkan berarti seperti apa yang seharusnya terjadi. Bukan oleh kuasa kita,,, juga bukan oleh rekayasa-rekayasa dalam skema cinta kita berdua.

Dan bila kau memaksa untuk tahu,,, Engkaulah "Artefak" dalam ruang kecil di sisi jantungku.Sekaligus memastikan bahwa cinta memang tak harus memiliki...Bukankah ini jawaban yang kau mau???....

"Suamimu akan segera datang,!". Kalaupun bukan untukmu,setidaknya untuk 2 putri cantik diantara kalian. Selamat tinggal,,,Berbahagialah dengan Keluargamu...Selalu Berbahagia...

Anda pasti tahu,,,bahwa aku tidak sedang berandai-andai,juga tidak pula sedang berimaji. Karena aku telah melampaui nyaris semua bayang-bayang itu,,,melihatnya,,,menceburkan diri dalam konteks nyata di rentang waktu yang sama.Berbagai realitas dan pelajaran baru telah aku dapatkan.Sungguh pengalaman yang luar biasa hebat... Lalu....

Evie,,,
Ialah Perempuan Kemaren itu. Dan maafkan aku jika aku takan menemuimu lagi. Lalu dengan segala kerendahan hati dan kekagumanku atasnya,aku tempatkan Ia dalam Wanita Tercantik di dunia ( No.9 ).Setingkat lebih baik daripada Yohana ( Ada di artikel Gitar Pertama ).

Terimakasih atas pertemuan ini.Tuhan telah mengijinkanku dalam waktu dan tempat yang tepat.Setidaknya,,,aku telah dibangunkan oleh romantisme cinta ini.Ya,,,aku masih punya cinta itu,,, sesuatu yang selama ini tak aku perlakukan dengan semestinya.Meminjam kalimat dari sahabatku: Cinta adalah sebuah Harta Karun yang Tuhan anugerahkan kepada kita... Terimakasih Tuhan.....

Foot Note :Artefak = Benda-benda bersejarah yg bernilai tinggi.

by: Agusdewi

Artikel Terkait

Notes Archive