CERMIN ADIPATI KARNO

CERMIN ADIPATI KARNO,,

Mengapa Cermin?,sebuah benda yang pernah aku anggap bodoh,karena keluguan dan kejujurannya kepadaku dan Aku juga tidak lagi sedang berbaik hati padanya karena pernah memandang " sebelah mata " atas cara pandangnya padaku.he...he...he.. maaf ya....

ADIPATI KARNO

Adipati Karno ???


Ini juga bukan pilihan yang Populer karena sejarah yang lebih berpihak pada Squad Pandawa Lima dengan filosofi kebaikan dari segala retorika kemenangannya..its ok,, apalah arti sebuah nama???.

Biarkan Cermin menjadi sebuah cermin dengan tugas dan kodratnya sebagai benda yang bahkan bisa saja akan sangat dicari-cari ketika ia hilang atau sudah mulai buram pantulannya karena terlalu banyak dipaksa menyampaikan ketidakjujuran pada potret sikap pemiliknya...

Dan biarkan pula nasib Adipati Karno yang selamanya tetap menjadi terdakwa hitam atas pembelaanya pada kubu Kurawa, meskipun apa yang ia torehkan bagi sejarah telah jauh melampaui kompleksitas perbedaan antara kebaikan dan keburukan melebihi dari apa yang orang yakini....

Dan dialah sesungguhnya Petarung Sejati itu, meski tanpa pernah mencium harumnya ketiak dewi Drupadi (Keikutsertaannya pada Sayembara Memanah untuk memperebutkan Dewi Drupadi, terjegal hanya gara-gara kasta karena sang jagoan ini adalah anak dari seorang Sais/Kusir).

"Engkaulah tetaplah yang terhebat kawan !!!.


" Tanpo ngibarat katon ning impen/wong ngangsu banyu samudro/wong donyo ora leren-leren dening kerjo,wong kerjo jroning pandongo..."

"Kang ginambar jroning pangimpenmu kuwi wis cetho tumprap wong donyo/dongo,kerjo nyawiji anggebyur samudrone riwe".

Jika kita lihat dengan utuh,,Saduran dari pemusik kata-kata Sujiwo Tejo ini menjadi gambaran yang jelas tentang korelasi antara dunia dan kerja yang menjadi syarat mutlak bagi manusia, Apapun itu, tanpa harus memikirkan hasil dan penghargaan yang akan kita dapatkan nanti. 

Sebuah Demonstrasi Ketulusan yang telah jutaan kali kita lihat dan kemudian kita abaikan begitu badan berpaling dari cermin... Dan bukankah Konsistensi Adipati Karno tentang kesetiaan juga tak pernah mendapat pengakuan yang layak???!!!... 

Ahhhh...ini mungkin hanya sekedar pembelaan atas begitu banyaknya kekalahan-kekalahan politis, ekonomi, takdir dan budaya yang pernah kita alami."Anda yang tahu jawabannya,".

Satu hal yang pasti,,Kebaikan tetaplah sebuah kebaikan, dan Ketulusan merupakan validasi sikap yang patut kita pertahankan konsistensinya tanpa harus merasa perlu sibuk menjelaskan kandungan arti dari semua jengkal demi jengkal langkah ini... dan hingga sejauh ini,siapkanlah diri anda segera karena anda telah berada di level yang lebih tinggi dari kemaren.... G"luck...

"Ohhhh.... cermin lagi,cermin lagi,!!". 


Kemacetan memaksaku untuk injak rem motor kesayanganku dalam-dalam ( Maklum,,,hanya satu-satunya yg kupunya!!). Menjadi kesempatan yang bagus untuk bisa lemaskan otot-otot leher sejenak... hingga tiba-tiba,,,ehmmm,,, gerakanku terhenti disamping kaca mobil sebelah yang dengan angkuhnya tak mau terima pandangan mataku untuk sedikit saja menikmati suasana dan dinginnya AC di dalam simbol kemewahan itu. Yang tampak hanya helmet sebagai konsep privacy ketidakmampuan jika bersebelahan dengan mereka."Dasar cermin,!!"

Ladies first...atau dengan bahasa yang lebih keren ,"yang cantik duluan..." sengaja kubiarkan dia injak gasnya lebih dulu sembari membolehkan mataku menikmati kemolekan cat dan kilau kacanya...akan tetapi,,,

"Oh,,,,my God !!!". Hampir saja aku tak percaya dengan apa yang aku lihat, "Benar-benar Gila!!!


" Grand Livina..!!! "Mobil impian Mas, kata-kata manis yang pernah terucap dari seorang "Perempuan Istimewa". Kok bisa-bisanya muncul dan seperti hantu yang tak diinginkan waktu dan tempatnya.... "Kok dia-dia lagi sih??" he..he..he... begitu banyak yang bisa dikatakan oleh Cermin, tanpa perlu tahu waktu, situasi dan kondisi emosional zaman. 

Kali ini aku harus mengakui kehebatan cermin dengan kekuatan fikiran dan cara penyampaian kejujuran dan konsistensinya tanpa syarat... seperti bagaimana sang Adipati memegang janji demi tugas meskipun jelas-jelas ini takakan mampu membayar atas apa yang pernah Kurawa berikan...

Ingin aku cepat-cepat pulang agar sampai kerumah. Supaya Cepat pula aku menghadap pada cermin kamar untuk sekedar rangkaian maaf oleh cerita hari ini. Aku yakin ia tak akan marah dan mencibir semua kesombonganku selama ini. 

Ia juga pasti tak akan menertawakan aku atas apa yang aku alami hari ini, dan akupun yakin,,, bahkan sangat-sangat yakin bahwa ia akan memberikan banyak pelajaran baru lagi padaku. Tentang sebuah sikap, ketulusan, kerja keras, hidup, dan entah kejujuran apalagi yang nanti ia katakan.

Dengannya,,kita temukan kenyataan baru dalam pengungkapan kebenaran dan keajaiban dalam kehidupan ini.

Dan Adipati Karno??? Adalah sebuah catatan emas dari sepenggal kisah atas cermin itu sendiri.........


Artikel Terkait

Notes Archive